(Warning: Foto-foto pempek di postingan ini dijamin bikin kamu pada ngiler!)
Saya dan salah satu sahabat SMA saya (read: sister from another mother), Bundien, akhirnya memutuskan untuk memulai collaborative blogging ini. Tujuannya sederhana saja. Mempererat silaturahmi sambil mengasah kemampuan menulis kami.
Tema pertama dari colablogging kali ini adalah:
KULINER PALEMBANG YANG DIRINDUKAN
Kalau ngomongin soal makanan apa yang paling ngangenin dari Palembang, pasti jawabannya:
PEMPEK!
Makanan khas asal kota kelahiran saya ini menjadi makanan sehari-hari warganya. Bisa dijadikan sarapan, makan siang, cemilan sore, makan malam hingga makan tengah malam. That’s the magic of it!
Jika ditilik dari pembuatannya, pempek adalah salah satu makanan yang sebenarnya tidak sulit untuk dibuat, tetapi diperlukan bahan-bahan yang khas (terkadang harus bahan langsung dari Palembang, contohnya gula merah) untuk mendapatkan cita rasa yang pas di lidah.
Tiap warga Palembang-pun memiliki seleranya masing-masing dalam menikmati sepiring pempek yang berenang-renang di cuko. Ada yang lebih gemar dengan pempek ikan tenggiri berbanding ikan gabus, ada yang suka tekstur sedikit keras berbanding yang lembut, ada yang suka dengan bau ikan yang khas tetapi ada yang kurang suka dengan baunya, ada yang suka cuko kental dan pedas tetapi ada juga yang suka cuko agak cair dan kurang pedas.
Semua soal selera.
Tapi dari sekian banyak pempek di Palembang, ini dia nih yang akan selalu bikin saya kangen.
Beringin
Courtesy: @ndien_bgt
Simply the best!
Ini dia favorit saya (dan Encik Suami). Saya jatuh cinta dengan cuko-nya yang kental, pedas dan bikin mata melek. Salah satu yang musti dicoba di Beringin ini adalah pempek keritingnya yang lembut, kenyal dan empuk banget.
Suasana toko yang nyaman ini membuat Beringin jadi tempat kumpul-kumpul yang asik bersama keluarga dan sahabat. Pas banget kalau kamu membawa bayi dan anak kecil karena tempatnya adem, lega dan bersih.
Lokasi: Jalan Radial No. 2890, Palembang (0711-353100). Untuk lokasi lainnya, klik link ini.
Website: http://pempekberingin.id/
Saga
Courtesy: @ndien_bgt
Pempek olahan gabus ini menjadi primadona di kalangannya setelah beberapa tahun terakhir. Dengan range harga mulai dari 4000-15.000 Rupiah, cukup banyak variasi makanan khas Palembang di sini yang bisa dicoba.
Bingung mau coba yang mana?
Lenggang-nya itu loh! Aduuuuhhh…. Gak ada yang ngalahin kelembutan dan kegurihan dari campuran pempek dan telur bebek yang dipanggang di atas daun pisang berbentuk mangkuk. Pempek panggangnya juga juara!
Lokasi: Jl. Merdeka No. 8, 22 Ilir, Bukit Kecil, Palembang (0711-314417)
Candy
Courtesy: @ndien_bgt
Pempek yang satu ini memang terkenal mahsyur karena selalu menjadi oleh-oleh yang dibawa setiap orang yang bepergian dari Palembang. Saya pribadi cukup menyukai pempeknya yang tidak terlalu kenyal, ukuran yang pas dan tentu kembali lagi ke cuko yang pas dengan selera saya.
Kalau mampir kesini, jangan lupa membeli kerupuknya ya! Ada 9 cabang yang tersebar ke seantero Palembang membuat Candy laris manis di kalangan wisatawan.
Lokasi Pusat: Jalan Kapt. A. Rivai No. 260, Palembang (0711-318246)
Pempek Mamang-Mamang
Courtesy: @ndien_bgt
Mulai dari yang dipikul, didorong dengan gerobak, kaki lima pinggir jalan hingga sepedaan, pempek mamang-mamang ini selalu bikin kangen. Cara makannya asik banget! Ambil plastik kiloan bening, masukkan pempek yang kita ingini, siram cuko dan VOILA! tinggal hirup si pempek+cuko dalam plastik. Kunyah, hirup cuko sambil nongkrong pinggir jalan bersama teman-teman memberikan kenangan tersendiri loh.
Hayo ngaku, siapa yang kangen dengan cara makan yang kayak gini?
Lokasi: Kamu akan menemukan mamang-mamang jualan pempek ini dimana-mana. Literally every where!
Pempek Dos
Courtesy: @ndien_bgt
Pempek Dos a.k.a pempek yang tidak menggunakan ikan alias pempek tepung doang memberikan sensasi tersendiri loh untuk penikmatnya. Sekilas mungkin mirip dengan cireng, jajanan khas-nya Pak Ridwan Kamil, tetapi pempek dos ini jauh lebih gurih, crispy dan lembut. Dulu biasanya kami selalu membeli di area pasar 16 (saya lupa exact location-nya). Toko kecil ini di dalam lorong sempit dengan kuali penggorengan yang gede banget dan hampir dipenuhi minyak goreng. Pempek dos paling nikmat dimakan panas-panas karena ketika sudah dingin, teksturnya akan berubah sedikit keras. Yah, namanya juga tepung semua ya.
Lokasi: Tidak semua toko menjual pempek dos. Tapi di beberapa kaki lima terkadang menyediakan pempek dos sebagai salah satu menu mereka.
Okey, sukses sekarang saya pengen makan pempek. Lari ke dapur ah! Berhubung masih ada sisa-sisa pempek yang dibawa mamapapa kemarin. Buka freezer, rebus, goreng. Alhamdulillah…
(Dan kemudian Encik Suami manyun karena hampir tiap hari istrinya nge-goreng pempek. Belom tau dia kalau orang Palembang memang makan pempek tiap hari. Hehehehehehe…)
Kalo kuliner Palembang yang paling Bundien kangenin apa ya?? Cek kisahnya disini.
Love,
Bubunnya Aqeela
Alhamdulillah pempek di kulkas kami jg masih ado… Jd idak sedih baco postingan ini.. ahahahah.. oke saya siap terima tantangan tema kedua *sombong *gaya
Toooooosssssss!!!!
Abis baca postingan ini jd lanngaung pingin makan pempek di Depok mbaaa.. hihi 😀 Kayaknya aku pernah makan pempek saga waktu ke Palembang dan pernah jg nyoba mesen candy.. Klo pempek dos tetanggaku ada yg jual, enak jg ya walopun gak pake ikan mba..
Waaahh salah satu korban gara2 liat poto pempek ya mba.. hihihihi..
jadi makan malam kita pempek lagi?
aiiishhhhhh baca ini aku makin pgn ke palembang mbak ^o^.. pokoknya thn ini planning ke palembang harus jadi :D. aku mw puas2in makan pempek dari pagi ampe malam di sana :D..
Selamat jalan2 mbaaa.. jangan lupa mampir ke toko2 pempek itu ya. dijamin puaaasss.
Huaaaaa…kangen banget makan pempek …Pernah cobain buat dengan ikan khas disini mbak…mirip dikit sih, karena saya hanya bisa buatin rasa kuahnya yang mirip mirip ..tapi sudah cukup mengobati kangen ama pempek ini.
Kakak Dian,
duh pempeknya bikin pingin..
*Semoga suatu saat bisa mampir ke Palembang buat cicip2 pempeknya yang menggoda..